KENDARI – Cuaca ekstrem El Nino atau kemarau panjang diprediksi akan terjadi di Indonesia pada tahun 2023 ini.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) terus melakukan berbagai strategi guna mengantisipasi risiko maupun dampak yang dapat diakibatkan musim kemarau ekstrem.
Distanak Pemprov Sultra melakukan upaya-upaya dalam rangka menjaga produksi pertanian dan ketahanan pangan di daerahnya.
Kepala Seksi Produksi Benih Padi Distanak Provinsi Sultra, Sarmin mengatakan untuk mengantisipasi kekeringan akibat musim kemarau yang diprediksi terjadi Agustus 2023 dengan memanfaatkan infrastruktur air seperti embung untuk menampung air hujan dan air limpahan atau rembesan.
Sehingga dengan demikian Distanak Pemprov Sultra memprediksi potensi kekeringan akibat El Nino pada bulan Agustus 2023 tidak akan memberi pengaruh yang besar terhadap produksi.
“Kita juga sudah memiliki bendungan besar yaitu bendungan Wawotobi di Kabupaten Konawe dan bendungan Ladongi di Kolaka Timur. Saya kira itu cukup untuk menampung air,” ucap Sarmin.
Sarmin juga menjelaskan Pemprov Sultra telah mengirimkan surat yang ditandatangani oleh gubernur kepada kabupaten kabupaten kota untuk melakukan langkah-langkah antisipasi kekeringan.
“Selain pembuatan penampungan-penampungan air juga kami mendorong daerah untuk meminimalisir pemanfaatan air supaya tidak boros.
Laporan: Mus