KENDARI – Harga telur ayam di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kenaikan. Pedagang di Pasar Grosir mengaku harga telur mulai naik sejak empat hari terakhir.
Seorang pedagang Ahmad (26) menyebut harga telur ayam berukuran besar dijual Rp 67 ribu per rak dari harga sebelumnya Rp 63 ribu per rak dan telur berukuran sedang dijual Rp 64 ribu per rak dari harga sebelumnya Rp 60 ribu per rak.
Sementara harga telur untuk ukuran kecil dijual Rp 60 ribu per rak dari harga sebelumnya Rp 55 ribu hingga 58 ribu per rak.
Tak hanya di Pasar Grosir, harga telur di Pasar Panjang, Anduonohu dan Pasar Rakyat Wayong juga naik.
Merespon naiknya harga telur, Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Kota Kendari, Sahabuddin mengatakan bahwa kenaikan harga telur tidak hanya terjadi di Kota Kendari namun juga di beberapa wilayah di Indonesia.
Olehnya itu pihak Komisi 2 akan turun ke pasar untuk mencari tahu sebab naiknya harga telur serta berdialog dengan para pedagang.
Pengecekan akan dilakukan bersama dinas terkait lingkup Pemkot Kendari.
“InsyaAllah dalam waktu dekat, kami bersama dinas terkait seperti dinas perdagangan akan mengecek secara langsung apa penyebab kenaikan harga tersebut,” kata Sahabuddin.
Menurut Ketua Fraksi Golkar ini banyak aspek yang membuat harga telur ayam di pasar mengalami kenaikan. Misalnya harga pakan ternak yang naik atau peternak telur di wilayah Kendari masih kurang.
Termasuk dikarenakan ada pemborong dari institusi pemerintah untuk program bansos.
“Tapi kita lihatlah secara mendetail apakah bansos ini sedikit berdampak pada kenaikan harga telur,” ucap Legislator dapil Mandonga-Puuwatu ini.
Laporan: Sulthan