KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau seluruh bupati/wali kota se-Sultra agar mengantisipasi krisis air di wilayah ini. Hal ini sebagai bentuk tindak lanjut surat Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo, Nomor: 98/SR.130/M/05/2023 tanggal 23 Mei 2023.
Gubernur Sultra, Ali Mazi mengatakan sesuai instruksi Mentan perihal Antisipasi Krisis Air, dimana perubahan iklim (climate change) dan iklim ekstrim kering (EI Nino) serta kerusakan ekosistem utamanya di wilayah-wilayah penyangga air yang salah satu dampaknya cukup signifikan terhadap berkurangnya ketersediaan air bahkan dapat berakibat terjadinya krisis air.
“Karena itu dimohon kiranya para bupati wali kota segera mengantisipasi krisis air,” kata Ali Mazi.
Dia melanjutkan, langkah-langkah yang perlu dilakukan para bupati/wali kota dalam mengatasi krisis air yakni dengan melakukan sosialisasi gerakan hemat air kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten/kota.
Selanjutnya, meningkatkan ketersediaan air untuk pertanian melalui perbaikan dan pembangunan embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi dan lainnya guna menjaga ketersediaan pangan dan produksi dalam negeri.
“Tentunya pembiayaan perbaikan dan pembangunan prasarana tersebut dapat dilakukan melalui APBN, APBD, swadaya masyarakat, dan sumber pembiayaan lain sesuai peraturan perundangan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra, La Ode Muh Rusdin Jaya juga meminta masyarakat di provinsi ini bijak memanfaatkan air bersih sebagai upaya antisipasi menghadapi bencana kekeringan terlebih pada musim kemarau. Tentunya selama ini, dalam mengatasi dampak krisis air Distanak telah banyak melakukan langkah-langkah antisipasi.
“Dimana kita setiap tahun telah melaksanakan program pengembangan bangunan konservasi air, seperti embung, irigasi perpompaan dan perpipaan. Tidak hanya itu, kami juga memanfaatkan Alsintan (alat dan mesin Pertanian) untuk membantu petani dalam mengamankan tanaman dan memitigasi kekeringan. Karena itu, saat ini kami imbau agar dapat menggunakan air secara bijak,” terang Rusdin.
Diketahui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan mengalami peristiwa El Nino yang akan terjadi pada pertengahan tahun 2023 atau bulan Agustus.
Laporan: Mus