KENDARI – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra (AJP) turut perihatin terhadap dampak hujan badai disertai angin kencang dan petir yang menerjang Kota Kendari pada 5 Maret 2023.
Diketahui akibat hujan badai yang menerjang sore hari, sekitar 282 pohon tumbang, 212 rumah rusak dan beberapa orang luka-luka dan dilaporkan 1 orang meninggal dunia akibat tak bisa menyelamatkan diri saat sebuah pohon tumbang tepat di atas rumah korban.
AJP menghimbau kepada masyarakat Kota Kendari untuk tetap waspada. Terlebih BMKG memprediksikan bahwa sebagian wilayah Sultra termasuk Kota Kendari akan dilanda cuaca ekstrem hingga 12 Maret 2023.
“Sehingga masyarakat harus waspada,” ucap AJP.
Politisi Golkar ini menyampaikan hujan badai yang terjadi merupakan bencana yang harus ditangani secara bersama-sama. Tidak hanya Pemkot Kendari, tetapi Pemrov Sultra juga harus terlibat.
“Karena bagaimana pun Kota Kendari adalah ibu Kota Provinsi Sultra,” terang AJP.
BACA JUGA:
Pantau Lokasi Terdampak Hujan Badai, Rajab Jinik Imbau Masyarakat Berhati-hati
Harga Tiket Ferry Torobulu-Tampo Terbaru
Pemkot Kendari telah menetapkan tanggap darurat bencana selama tujuh hari.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengungkapkan tanggap darurat bencana ini berlaku mulai 6 hingga 12 Maret 2023.
“Kemarin kita semua menyaksikan bagaimana bencana hidrometeorologi atau angin yang luar biasa kencangnya melanda Kota Kendari dan menimbulkan bencana bahkan korban. Karena itu dibutuhkan koordinasi semua pihak terhadap pemberlakukan tanggap darurat bencana,” kata Asmawa.
Laporan: Arda