KENDARI – Ketua DPRD Kota Kendari Subhan, mengapresiasi Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu atas kesuksesannya menggalakkan pembangunan di Kota Lulo.
“Kita tidak perlu meragukan kemampuan beliau (Asmawa Tosepu). Dimasa pemerintahannya bisa kita rasakan, Kendari semakin maju dan bersolek. Pembangunan infrastruktur berjalan lancar, kesehatan masyarakat digratiskan. Nah ini yang perlu kita dukung bersama. Saya pikir tidak salah jika Pak Presiden Jokowi melalui Menteri Tito kembali menunjuk Asmawa Tosepu sebagai Pj Wali Kota Kendari. Mudah-mudahan Kendari semakin bergerak maju diera Asmawa Tosepu,” ungkap Subhan.
Asmawa Tosepu berhasil memimpin Kota Lulo. Sederet prestasi ditorehkannya untuk daerah. Tak salah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menunjuknya kembali sebagai Pj Wali Kota Kendari hingga 10 Oktober 2024.
Dari aspek lingkungan, Asmawa berhasil menata kawasan kota menjadi lebih bersih dan tertata. Terbukti, berkat kepiawaiannya mengelola lingkungan, Kota Kendari berhasil meraih penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK).
Asmawa mengungkapkan, sukses meraih penghargaan adipura tahun ini merupakan hasil kerja keras seluruh pihak mulai dari pemerintah, masyarakat, dan seluruh elemen terkait dalam mengelola lingkungan sehingga bisa terjaga kebersihannya.
Lanjut dia, penghargaan adipura tahun ini adalah yang perdana pasca Pandemi Covid-19. Penghargaan ini dimaksudkan untuk mendorong pemerintah daerah membangun keaktifan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan dengan tujuan untuk memacu masyarakat ikut memberi andil dalam membangun kota dengan lingkungan yang bersih.
“Semoga penghargaan ini menjadi pemicu dan pemacu semangat bersama dengan semakin meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kebersihan serta sampah untuk mewujudkan Kota Kendari yang Bersih dan Asri sebagai bagian dari Kendari Bergerak (Bersih, Gesit, Ramah, Asri dan Kondusif,” kata Asmawa.
Parameter keberhasilan raihan adipura tersebut dilihat dari kebijakan, output program, dan dukungan anggaran dengan pemanfaatan secara optimal serta meningkatnya peran dan tanggung jawab masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masing-masing.
Capaian penghargaan ini tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi dari seluruh stakeholder yang ada di Kota Kendari dalam mewujudkan kebersihan lingkungan masing-masing yang pada akhirnya berakumulasi pada kebersihan kota secara menyeluruh.
“Terimakasih kepada seluruh warga kota, aparat pemerintah mulai dari tingkat Kelurahan dengan RT/RW nya, Kecamatan, OPD, jajaran Forkopimda serta pihak-pihak terkait lainnya yang telah peduli dan berkontribusi dalam pengelolaan kebersihan di Kota Kendari selama ini,” kata Asmawa.
“Secara khusus penghargaan Adipura ini didedikasikan kepada Petugas Kebersihan Pemkot Kendari yang telah bekerja keras sehingga Kota Kendari dinilai layak sebagai kategori Kota Sedang yang berhasil dalam manajemen pengelolaan kebersihan,” sambungnya.
Perlu diketahui, penghargaan adipura Kota Kendari merupakan yang ke 11 kalinya, sebagaimana yang diraih pada tahun-tahun sebelumnya. Penghargaan Adipura tahun ini diberikan kepada 258 Kabupaten/Kota se-Indonesia, atau 50,2 persen dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Adapun hasilnya adalah Kategori Adipura Kencana untuk 5 Kabupaten/Kota, Kategori Adipura untuk 80 Kabupaten/Kota, Sertifikat Adipura untuk 61 Kabupaten/Kota sebagai upaya pengelolaan samah dari sumbernya dengan baik, serta plakat untuk 4 Kabupaten/Kota lokasi tematik dengan kondisi pengelolaan sampah terbaik di Kabupaten/Kota.
Dari aspek sosial kemasyarakatan, Asmawa berhasil mempertahankan predikat Nindya pada Ajang Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Menurut Asmawa, penghargaan tersebut merupakan buah dari kerja keras semua pihak khususnya Gugus Tugas KLA Kota Kendari dan seluruh stakeholder serta seluruh elemen masyarakat yang komitmen untuk mengupayakan pemenuhan hak anak.
Lanjut dia, penghargaan KLA bukan menjadi orientasi utama dalam proses ini. Akan tetapi yang menjadi point pentingnya yakni komitmen stakeholder untuk senantiasa melaksanakan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan.
“Mari kita bekerja bersama-sama untuk senantiasa meningkatkan kinerja dan karya nyata karena kita harus terus berjuang untuk memberikan kepentingan terbaik bagi anak-anak di Kota Kendari,” ujarnya.
Sekedar informasi, raihan KLA Kategori Nindya tahun ini (2023) menambah koleksi raihan pemkot sebelumnya. Total Kota Kendari sudah tiga kali meraih KLA predikat Nindya yakni pada 2021, 2022, dan 2023.
Dari aspek kesehatan, Asmawa Tosepu berhasil mempersembahkan penghargaan Universal Health Coverage (UHC) yang belum pernah diraih Pemkot sebelumnya. Predikat tersebut diraih karena Asmawa berhasil menghadirkan layanan kesehatan gratis kepada masyarakat.
Di Kota Kendari, kata Asmawa, masyarakat yang tercover dalam layanan kesehatan gratis mencapai 95 persen atau sekira 332 ribu dari 350 ribu warga Kota Kendari. Capaian tersebut lanjut dia, membuat Kota Kendari berhasil mencapai target UHC yang ditetapkan pemerintah.
“Beberapa waktu lalu (Januari 2023) kami telah mengajukan (data warga) ke Kemensos (agar tercover layanan JKN KIS). Itu sudah UHC, semua warga Kota Kendari (tercover layanan kesehatan gratis),” ungkap Asmawa.
Lanjut dia, penghargaan UHC yang diberikan oleh BPJS Kesehatan beberapa waktu lalu menjadi momentum bagi Pemkot Kendari untuk lebih meningkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat.
“Ini menjadi hak dasar bagi semua warga negara, sehingga harus bisa dipastikan terbukanya akses, kemudian pelayanan yang didapatkan mudah, murah, terjangkau dan berkualitas,” ujarnya.
Asmawa menambahkan, meski dengan keterbatasan pendanaan yang dimiliki, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan dan membuka akses kepada seluruh masyarakat dalam menikmati layanan kesehatan yang ada di Kota Kendari.
“Harapan ke depan dengan UHC nya Kota Kendari, terjadi peningkatan pelayanan kesehatan, kemudian seluruh warga masyarakat Kota Kendari bisa terlayani agar tidak ada lagi keluhan bahwa tidak bisa tercover dengan asuransi kesehatan yang ada,” tambahnya.
Sementara dari aspek pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur, Asmawa berhasil mengawal jalannya pembangunan khususnya yang bersumber dari Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional).
Ia mengungkapkan, dimasanya proyek PEN berjalan baik dan lancar. Itu dibuktikan dengan rampungnya beberapa proyek seperti Puskesmas Kandai dan RSUD Antero Hamra.
“Puskesmas sudah dimanfaatkan, RSUD Tipe D (Antero Hamra) saya sudah pernah tinjau, itu sudah finishing. (dibangun) harus teliti, jangan sampai cuma asal asalan, itu yang saya ingatkan pihak pengawas (kontraktor),” ungkapnya.
Asmawa tak menampik jika satu dari dua proyek PEN di Kendari yakni jalur Inner Ring Road harus dihentikan karena beberapa kendala teknis. Kendati demikian, ia memastikan proyek tidak mangkrak dan akan terus berjalan.
“(Proyek PEN) Masih berjalan. Tidak ada yang mangkrak. Kalau pun (Inner Ring Road) terhenti di sana karena memang mekanismenya harus dihentikan tapi akan dilanjutkan dengan komitmen kedua,” ungkap Asmawa.
“Saat ini (Inner Ring Road) sudah berproses. Kami harap bisa segera rampung tepat waktu,” tambahnya.
Sekedar informasi, Puskesmas Kandai telah rampung sejak April 2023. Bahkan pengoperasiannya sudah diresmikan oleh Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw pada Mei 2023.
Puskesmas Kandai dibangun menggunakan dana PEN senilai Rp 14 miliar. Puskesmas Kandai berada di Kecamatan Kendari dibangun dua lantai diatas lahan 1.242 m² dengan bangunannya yang terdiri dari ruangan rawat jalan, rawat inap, ruang gawat darurat, kebidanan dan penyakit kandungan, poli, farmasi, sterilisasi, laboratorium klinik, kantor administrasi, yang dilengkapi dengan dapur.
Pasca diresmikan, puskesmas bakal dioperasikan untuk mengobati maupun merawat pasien yang ada di wilayah sekitar. Bukan hanya itu, Puskesmas Kandai juga bisa melayani pasien yang berasal dari luar Kota Kendari misalnya dari Kabupaten Konawe dan Konawe Kepulauan (Konkep).
Selanjutnya RSUD Antero Hamra. Saat ini sudah masuk tahap finishing dan ditargetkan rampung tahun ini. RSUD Antero Hamra dibangun menggunakan dana PEN sebesar Rp 88 miliar.
RSUD berlokasi di Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Puuwatu. Rumah sakit tersebut dibangun 2 lantai, luas gedung mencapai 6.900 m² dengan fasilitas 67 pasien rawat inap serta dilengkapi peralatan medis modern.
Di areal rumah sakit terdapat jalan sebagai akses, area pakir, dan ruang terbuka hijau (RTH). Seluruh fasilitas dihadirkan untuk menunjang kenyamanan masyarakat yang datang berobat misalnya Ruang Rawat Jalan, Ruang Unit Gawat Darurat, Ruang Rawat Inap, Ruang Perawatan ICU, Ruang Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Ruang Poli.
Selanjutnya, ada ruang tindakan bedah, Operasi, Farmasi, Radiologi, Sterilisasi, Laboratorium Klinik, Ruang Rehabilitasi Medik, Ruang Kantor dan Administrasi, Ruang jenazah, Ruang Dapur dan Gizi, Laundry, dan Ruang Mekanik.
Sementara, proyek Inner Ring Road kini tengah dikebut pengerjaannya. Saat ini proses pembangunan masih berlangsung. Inner Ring Road dibangun menggunakan anggaran PEN sebesar Rp 204 miliar. Inner Ring Road dibangun dengan panjang mencapai 4,1 kilometer.
Rinciannya, Jalan Brigjen M Yunus (Kali Kadia) yang terhubung dengan RSUD Kendari sepanjang 1,5 km dan Jalan ZA Sugianto (Masjid Al Alam) yang terhubung dengan Jalan Mokodompit (Kampus Baru UHO) sepanjang 2,6 km.
Jalan yang dibangun memiliki lebar 30 meter dengan konstruksi beton. Kehadiran mega proyek Pemkot Kendari ini diyakini bisa mengurai kemacetan kota.***