KENDARI – Kini virus jembrana yang menyerang ternak sapi jenis Bali telah masuk di Sulawesi Tenggara (Sultra) dan menginfeksi 22 ekor sapi yang berada di 4 kabupaten di antaranya Kabupaten Kolaka Timur, Konawe, Konawe Kepulauan dan Kabupaten Bombana.
Gejala virus jembrana diketahui berbeda dengan gejala penyakit lainnya yang umumnya menyerang ternak sapi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra, La Ode Rusdin Jaya mengungkapkan bahwa sapi yang terpapar virus jembrana ditandai dengan gejala-gejala tertentu.
Gejala yang dimaksud diantaranya kenaikan suhu pada hewan ternak, pembengkakan pada area tertentu, keluar darah ditelinga, tidak mau makan, diare disertai darah, keringat darah dan urin berwarna merah.
“Dan yang paling utama dia tiba-tiba mati atau mati mendadak. Kalau penyakit umumkan biasanya lama baru dia mati tapi jembrana ini menyerang tiba-tiba dan mati,” ucap La Ode Rusdin Jaya, Sabtu (12/8/2023).
Untuk itu, Distanak menghimbau kepada peternak bila mendapati gejala klinis penyakit virus Jembrana pada ternaknya terkhusus sapi jenis bali, segera melapor ke petugas yang ada di dinas terkait.
Imbauan tersebut disampaikan sebagai upaya pencegahan dari virus jembrana.
“Jadi para peternak kita yang ada di Sulawesi Tenggara bila ada gejala-gejala yang menyerupai jembrana atau PMK segera melaporkan ke petugas petugas kita yang ada di kabupaten untuk segera di antisipasi, untuk dilakukan pengobatan secara cepat,” jelas mantan Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Sultra ini.
Sementara itu, kepada masyarakat diimbau untuk tidak perlu panik maupun khawatir karena sapi yang sekalipun terpapar virus jembrana masih aman untuk dikonsumsi manusia. Karena virus ini tidak dapat menular dari hewan ke manusia maupun sebaliknya.
Namun, virus jembrana ini justru dikhawatirkan mengurangi populasi sapi di Sultra.
“Petugas kami di lapangan sudah melokalisasi keempat kabupaten itu, terutama hewan yang sudah ada ciri terinfeksi itu kita lokalisasi beri vitamin,” jelasnya.
Penyakit jembrana diketahui merupakan penyakit hewan menular pada sapi yang disebabkan oleh virus Jembrana. Penyakit ini bersifat akut dan menimbulkan tanda klinis yang jelas pada sapi bali (Bos javanicus domesticus), sedangkan pada jenis sapi lainnya hanya bersifat subklinis dan tidak menunjukkan tanda klinis yang nyata.
Penyakit Jembrana merupakan penyakit yang hanya ditemukan di Indonesia, kasusnya pertama kali ditemukan di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada tahun 1964, dan kini telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Laporan: Mus