KENDARI – Pakan ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) berupa rumput hijau di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih aman meskipun dampak El Nino telah mengeringkan sekitar 988 hektare areal persawahan di Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana.
El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Dampaknya dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Singkatnya, El Nino memicu terjadinya kondisi kekeringan atau kemarau untuk wilayah Indonesia secara umum.
Salah satu yang terdampak langsung dari EL Nino ini adalah produksi tanaman termasuk hijauan pakan ternak yang merupakan pakan utama ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) sehingga secara tidak langsung juga menyebabkan produksi dan produktivitas ternak tersebut terganggu.
“Sejauh ini yang terlapor sama kami adalah baru areal persawahan. Untuk hijauan pakan ternak belum ada laporan ke kami,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, Sabtu (26/8/2023).
Mantan Kepala Biro Pembangunan Setda Provinsi Sultra menjelaskan bahwa hijauan pakan ternak juga akan terpengaruh akibat fenomena El Nino.
“Tapi tentu pasti akan ada terpengaruh juga akibat El Nino tapi sampai hari ini belum ada laporan,” tambahnya.
Meski turut berdampak Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra mengaku tidak begitu khawatir akan ketersediaan hijauan pakan ternak. Sebab, kini sudah ada teknologi silase Hijauan Makanan Ternak (Hmt).
Teknologi Silase adalah teknologi fermentasi yang biasa digunakan untuk mengawetkan hijauan makanan ternak.
Pengawetan hijauan pakan ternak melalui proses fermentasi dan dapat disimpan dalam waktu lama berkisar antara 3-6 bulan.
“Sudah ada teknologinya untuk pengawetan. Jadi kita tidak begitu khawatir kalau itu (dampak El Nino terhadap pakan ternak,” jelas Rusdin.
Tujuan utama pembuatan silase adalah untuk memaksimumkan pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada hijaun atau bahan pakan ternak lainnya, agar dapat disimpan, untuk kemudian diberikan sebagai pakan bagi ternak sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau atau minim pakan.
Bahan – Bahan Bahan yang diperlukan untuk membuat silase:
Dedak/bekatul
Rumput (jerami padi, rumput odot, tebon jagung, atau daun singkong)
Mesin chopper/golok
Drum atau kantong plastik.
Cara Membuat Silase Langkah-langkah pembuatan silase adalah sebagai berikut:
1. Cacah bahan baku rumput dengan mesin chopper atau golok untuk memudahkan proses penyimpanan.
2. Rumput yang telah dicacah dimasukkan dalam wadah penyimpanan yang berupa drum atau kantong plastik yang kedap udara.
3. Setelah itu rumput diinjak-injak yang bertujuan untuk memadatkan bahan pakan tersebut.
4. Untuk menjaga kemungkinan terdapat celah-celah rongga udara, tebarkan dedak atau bekatul ke dalam wadah penyimpanan hingga penuh sampai ke penutupnya.
5. Setelah semuanya dipastikan telah padat, berikan lembaran plastik di atasnya lalu tutup rapat wadah penyimpanan tersebut.
6. Biarkan minimal 14 hari untuk proses pengawetan oleh bakteri anaerob bekerja.
Laporan: Mus