KENDARI – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra menggelar rapat koordinasi (rakor) Penyusunan Angka Tetap (ATAP) 2022 Produksi Tanaman Pangan di Kota Kendari, Jumat (25/8/2023).
Rakor yang turut dihadiri Kepala BPS kabupaten kota se-Sultra dan Dinas Pertanian kabupaten kota se-Sultra secara resmi dibuka oleh Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya.
Dalam sambutannya, Rusdin menyampaikan bahwa data statistik tanaman pangan disusun tidak hanya untuk memenuhi amanat peraturan perundang-undangan semata melainkan juga bertujuan untuk merekam perkembangan pembangunan tanaman pangan serta menjadi dasar penyusunan program pembangunan baik di tingkat pemerintah kabupaten/kota maupun pada pemerintah provinsi.
Oleh sebab itu mekanisme tahapan penyusunan data statistik tanaman pangan menjadi salah satu faktor penting di dalam menyusun sebuah perencanaan pembangunan tanaman pangan ke depan.
“Semangat dan tekad yang telah dibangun oleh kita bersama antara jajaran pertanian dan BPS dalam rangka menghasilkan data yang berkualitas perlu terus ditingkatkan,” ucap Rusdin.
Lanjut Rusdin, pertemuan rakor Penyusunan ATAP 2022 Produksi Tanaman Pangan sangat penting untuk mensinkronkan data statistik khususnya angka tetap tahun 2022. Kevalidan data tersebut diperlukan sebagai pondasi data statistik yang aktual, sahih dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rakor ini diperlukan untuk mengetahui kondisi tanaman pangan yang ada di Provinsi Sultra tahun 2022 yang nantinya akan di validasi menjadi Angka Tetap Produksi Tanaman Pangan Tahun 2022.
Pada pertemuan ini, Rusdin mengharapkan dapat dianalisa lebih dalam lagi faktor-faktor penyebab dan justifikasi capaian produksi tersebut untuk menghasilkan rumusan capaian produksi yang lebih berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Mantan Kepala Biro Pembangunan Setda Provinsi Sultra ini mengungkapkan bahwa berapa faktor yang perlu dikaji dan dievaluasi antara lain upaya peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, pengamanan tanaman dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI), penanganan panen dan pascapanen, dukungan pembiayaan dan skim kredit, serta dukungan stakeholder terkait.
Upaya untuk memperbaiki kualitas data dan informasi pertanian khususnya tanaman pangan, telah dilakukan berbagai upaya secara bersama antara Pertanian dan BPS antara lain pelaksanaan ubinan bersama antara Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) dan Kepala Pertanian Kecamatan, program percepatan pengumpulan dan pengiriman data Survey Pertanian (SP) tanaman pangan, dan penyediaan insentif petugas yang menangani data statistik tanaman pangan.
Pada pertemuan Angka Sementara 2022 Produksi Tanaman Pangan sebelumnya di peroleh data Produksi Tanaman Pangan untuk 3 komoditas utama antara lain Padi sebesar 478.958 Ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan Produksi tertinggi di Kabupaten Konawe (Konsel) sebesar 132.209 Ton (GKG), Tanaman Jagung sebesar 142.966 Ton dengan Produksi Tertinggi di Kabupaten Muna sebesar 36.428 Ton. Untuk Produksi Tanaman Kedelai sebesar 11.053 Ton dengan Produksi Tertinggi di Kabupaten Muna sebesar 3.034 Ton.
“Diharapkan ke depan akan dapat menghasilkan hasil pengukuran dan penghitungan angka produksi dan informasi pendukungnya yang lebih cepat, tepat, akurat dan akuntabel,” harapnya.
Rusdin juga mengucapkan terima kasih kepada kepala BPS dan jajarannya atas kerjasama yang telah terjalin selama ini dengan baik. Kerjasama ini diharapkan dapat terus dibina dan ditingkatkan dimasa mendatang.
“Tidak lupa pula ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada petugas pengolah data dan segenap stakeholder yang terlibat untuk bekerja keras dan terus memberikan data yang valid dan selalu bekerja sama dalam rangka mewujudkan akurasi data yang dapat dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Laporan: Mus