KENDARI – Tidak lama lagi yang dikhawatirkan yakni fenomena El Nino akan masuk di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). El Nino merupakan fenomena terkait Suhu Muka Laut (SML) yang terjadi di Samudera Pasifik yang berdampak pada cuaca di Indonesia.
Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra mendapat informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa fenomena yang memicu terjadinya kemarau lebuh kering sehingga menyebabkan kekeringan masuk di Sultra pada November 2023 hingga Januari 2024.
“Informasi dari BMKG El Nino ini akan menyerang kita mulai dari bulan 11 (November) sampai bulan 1 (Januari),” kata Kepala Distanak Provinsi Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya.
Untuk itu Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sultra berharap adanya kolaborasi dan kerjasama dari Dinas Pertanian di 17 kabupaten kota di Sultra dalam menghadapi terjadinya fenomena El Nino ini.
Tidak hanya Dinas Pertanian, Distanak juga mengharapkan kolaborasi dan kerjasama dari pemerintah pusat sebab El Nino ini sudah menjadi isu global sehingga dibutuhkan peran serta semua stakeholder dari tingkat pusat hingga kabupaten kota.
“Kita berharap koordinasi terus kita lakukan karena kita mungkin bisa jalan sendiri sendiri, koordinasi harus kita perkuat agar kita bisa mengantisipasi dampak dari El Nino ini,” ucap Rusdin Jaya.
Lanjut Mantan Kepala Biro Pembangunan Setda Provinsi Sultra bahwa pihaknya merasakan betul dampak El Nino yang sudah mulai terlihat di Kabupaten Bombana dan Kabupaten Konawe Selatan. Yang mana, Sekitar 988 hektare areal sawah yang ada dua kabupaten itu sudah mengalami kekeringan.
“Sawahnya sudah mulai kering banyak yang sudah mulai gagal. Mereka bermohon pompanisasi, bantuan irigasi yang lebih baik. Olehnya itu teman teman kabupaten kota apabila ada hal hal yang mendesak tolong disampaikan kepada kami secara langsung atau melalui surat agar kami bisa meneruskan ke pimpinan kita karena El Nino ini bukan menjadi tugas kita saja, teman teman di Polda, di BIN dan sebagainya sudah melakukan intervensi untuk mengantisipasi dampak EL Nino yang mulai meluas di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Kepada masyarakat, Rusdin Jaya menghimbau untuk mempercepat masa tanam sebelum El Nino datang dan hemat dalam menggunakan air.
“Kemudian berikutnya yang paling utama adalah segera melakukan langkah langkah antisipasi lainnya, berkoordinasi dengan teman-teman dinas pertanian kabupaten kota, provinsi untuk mencari solusi terhadap misalnya kekurangan alat-alat pertanian di sisi pompanisasi dan sebagainya,” pungkas Rusdin Jaya.
Laporan: Mus