KENDARI – Pemerintah Kota Kendari telah mengeluarkan kebijakan gerakan orang tua asuh atau orang tua angkat untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Lulo tahun 2023.
Penjabat wali kota, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (ODP) hingga Ketua DPRD Kota Kendari menjadi orang tua asuh dalam gerakan ini.
Mereka menjadi orang asuh terhadap balita warga masyarakat yang masuk kategori rawan stunting.
Ketua DPRD Kota Kendari, H Subhan mengungkapkan suatu kehormatan baginya dipercayakan oleh pemerintah kota untuk menjadi orang tua asuh stunting.
Selanjutnya Subhan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Kendari perihal siapa yang menjadi anak asuhnya dan wilayah mana tempatnya tinggal. Sehingga apa yang menjadi kewajibannya sebagai orang tua asuh akan segera dilaksanakan.
Disamping itu Subhan mengungkapkan bahwa DPRD sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah kota dalam mengoptimalkan penurunan angka stunting. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebut gerakan orang tua asuh sebagai ide cerdas dari pemerintah kota dalam menurunkan angka stunting.
Subhan menjelaskan dukungan itu diberikan karena beberapa tahun sebelumnya juga di jaman pemerintahan Asrun – Musadar Mapasomba, Pemerintah Kota Kendari mempunyai program keluarga madani yang mempersaudarakan keluarga yang mampu dan kurang mampu.
Menurutnya gerakan ini bisa menjadi satu modal bagi para orang tua asuh dan anak asuh untuk bagaimana menghadapi perjalanan kehidupan termasuk menurunkan angka stunting dengan pendampingan dan kebermanfaatan yang diberikan oleh orang tua asuh.
“Kalau masyarakat mampu dan kurang mampu di Kota Kendari dipersaudarakan dan masing-masing mengambil tanggungjawab saya rasa ini akan sangat berdampak kepada kondisi masyarakat kita,” ucap Subhan, Kamis (1/6/2023).
Sebelumnya dalam rapat gerakan orang tua asuh yang berlangsung di Balaikota Kendari, Senin (29/5/2023), Penjabat Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu menyebut, Kota Kendari memiliki angka prevalensi balita stunting terendah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yaitu 19,5 persen.
Jumlah ini kata dia, bisa terus diturunkan dengan gerakan orang tua asuh stunting, dengan adanya orang tua asuh stunting ini dirinya berharap orang tua asuh melakukan sejumlah upaya untuk menurunkan kasus stunting di wilayahnya.
“Saya berharap malam ini sudah mulai berkunjung, saya berharap seperti itu diantara kita masing-masing, mudah-mudahan tidak memberatkan bapak/ibu untuk mengunjungi rumah yang menjadi asuhan kita,” harapnya.
Untuk diketahui terdapat 107 balita/baduta serta 111 Ibu hamil yang masuk daftar dalam rangka penanganan angka stunting tahun 2023.
Laporan: Mus