Minggu, November 17, 2024

Lewat Program Sikomandan Distanak Sultra Target Akseptor 18.000 Ekor Sapi

KENDARI – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) target akseptor sebanyak 18.000 ekor sapi dalam program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan).

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Distanak Sultra, La Ode Muhammad Jabal di kantornya pada Rabu (17/5/2023).

Muhammad Jabal mengatakan jumlah 18 ribu tersebut menjadi bagian dari kegiatan inseminasi buatan dalam program Sikomandan dengan target kelahiran sebanyak 11.375 ekor dengan realisasi per April 2023 sebesar 22 persen.

“Tujuan dari program ini adalah untuk memperbaiki genetik hewan dengan menambah bobot atau berat badannya. Selain itu dapat menambah jumlah produksinya,” tuturnya.

Lebih lanjut, misalnya saja untuk jenis sapi brahman yang berumur 9 bulan dengan menggunakan metode tersebut maka harganya bisa mencapai Rp 15-20 juta.

Hal ini berbeda dengan jenis sapi bali dengan umur yang sama maka harga jualnya tidak mencapai harga yang sama dengan sapi brahman. Hal ini disebabkan faktor bobot sapinya.

“Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik merupakan suatu cara atau teknik untuk memasukkan sperma yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina,” tuturnya.

Program ini sesuai dengan aturan sebelumnya yakni Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting.

Sebelumnya program ini dikenal dengan Upaya Khusus Indukan Sapi/Kerbau Wajib Bunting (Upsus Siwab).

Kemudian pada tahun 2020 berganti nama menjadi Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (SIKOMANDAN) dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) NO 17 TAHUN 2020 tentang Peningkatan Produksi Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri.

Pos Terkait :  Peduli UMKM, Kadin Sultra Beri Bantuan Dana ke Kumham

“Jadi sebenarnya program ini adalah unggulan dari Kementerian Pertanian dan sudah berjalan sejak 2017 lalu,” ucapnya.

“Intinya program ini untuk meningkatkan populasi sapi serta meningkatkan produksi yang secara langsung meningkatkan kesejahteraan peternak khususnya di Sultra,” pungkasnya.***

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest Articles