KENDARI – Bakal Calon Wali Kota Kendari, Giona Nur Alam (GNA) menyambangi masyarakat di Jalan Kelapa, Lorong Buah Remah, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sabtu (26/8/2023).
Kunjungan ini merupakan rangkaian safari politik GNA dalam mensosialisasikan dirinya sebagai calon Wali Kota Kendari pada Pilkada 2024 mendatang.
Dalam pertemuan silaturahmi GNA bersama masyarakat Anduonohu, beberapa masyarakat menanyakan soal ide penanganan sampah yang menjadi problem ibu kota provinsi Sultra ini.
Salah seorang warga, Isdar Fadhiah menanyakan soal pengelolaan sampah di Kota Kendari khususnya kelurahan Anduonohu.
Pasalnya, menurut Fadhiah, pengolahan sampah di kelurahannya tersebut kurang maksimal. Utamanya soal lokasi pembuangan sampah.
Di beberapa titik lokasi Kelurahan Anduonohu, seringkali ditemukan sampah bertebaran dimana-mana dan kurangnya fasilitas pembuangan serta pengangkutan sampah.
“Apa program ke depan dalam penanggulangan sampah, karena jika ini tidak dikelola baik akan berdampak buruk ke depan. Terlebih untuk kelurahan Anduonohu,” tanyanya.
“Dan banyak lokasi yang bau karena tidak adanya pengelolaan sampah yang benar,” tambahnya.
Lanjut, ia juga menanyakan soal edukasi bagi masyarakat tentang pemilihan sampah organik dan anorganik.
Tak hanya itu, ia juga menanyakan soal saluran irigasi yang kecil dan dipenuhi dengan sampah serta membuat pembuangan air jadi bau. Selanjutnya, Itu membuat aliran air terhambat dan berpotensi memicu banjir.
“Pembuangan air itu sangat bau, karena pengelolaan sampah yang tidak maksimal,” katanya.
Menjawab keluhan warga Anduonohu itu, Calon GNA menjelaskan, tak hanya kelurahan Anduonohu, permasalahan sampah ini juga terjadi di beberapa titik di Kota Kendari.
Menurutnya, manajemen persampahan di kota Kendari mesti dibenahi. Utamanya soal pengolahan sampah organik dan anorganik.
Ke depan, jika dirinya terpilih maka ia berkomitmen untuk membenahi permasalahan sampah tersebut dengan membangun TPA di masing-masing kelurahan.
Tak hanya itu, Giona juga bakal membenahi saluran irigasi. Penting dalam perencanaan dibahas tuntas sebelum membangun apapun. Sebab struktur tanah Kota Kendari semkin hari semakin turun.
Olehnya diperlukan perencanaan yang matang, tidak hanya sekedar menuntaskan selama periode menjabat, tapi dampak dari rencana pembangunan utamanya drainase bisa di rasakan masyarakat sepanjang tahunnya.
“Pengelolaan sampah yang baik sudah menjadi cita-cita saya sedari kuliah dulu. Ke depan kita juga mesti memberikan sosialisasi pentingnya pengelolaan sampah yang dapat daur ulang dan tidak,” jawabnya.
“Untuk drainase, kita akan buat kanal besar dulu untuk penampungan saluran drainase tersebut. Kalau kita asal bikin drainase tanpa ada penampungannya jelas akan berdampak banjir bagi Kota Kendari,” tambahnya.
Penulis: Sulthan