Thursday, December 5, 2024

Sukses Swasembada Pangan Sultra di Masa Kepemimpinan Ali Mazi dan Lukman Abunawas

KENDARI  – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan menjadi wilayah swasembada pangan di Sultra dan nasional.

Kepala Distanak Sultra, La Ode Rusdin Jaya, mengatakan saat ini pihaknya sedang menargetkan agar kebutuhan pangan di Sultra selalu tercukupi dan dapat menjadi lumbung pangan nasional.

“Target tersebut untuk mendukung pertanian Indonesia agar mengadakan sendiri kebutuhan pangan bagi masyarakat,” jelasnya.

Rusdin menambahkan dalam mewujudkan target tersebut pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa, benih, saprodi, alat pra dan pasca panen, dan alsintan.

“Sementara untuk bidang peternakan kita memberikan bantuan berupa bibit-bibit ternak, baik itu sapi, kambing, unggas, ayam, itik dan lainnya,” tambahnya.

Rusdin mengatakan pihak dinas akan melakukan pendampingan secara penuh kepada para petani dan peternak melalui penyuluh-penyuluh pertanian yang ada di tingkat kabupaten.

Rusdin juga menjelaskan terdapat beberapa faktor yang perlu di kaji dan dianalisis untuk mencapai target tersebut di antaranya upaya peningkatan produktifitas, upaya perluasan area tanah, pengamanan tanaman dari gangguan organisme pengganggu tumbuhan, dan dampak perubahan iklim.

Lanjut Rusdin, penanganan panen pasca panen, dukungan pembiayaan asuransi serta penyamaan persepsi terkait luas baku sawah yang menjadi pedoman kita bersama.

“Dan tentunya itu semua perlu mendapat dukungan dari stakeholder terkait,” tambahnya.

Ia juga mengatakan di Sultra perlunya mengupdate data secara terus menerus karena data yang dimiliki ini setiap saat diminta oleh pimpinan sebagai bahan untuk rapat-rapat ditingkat kepala daerah.

“Kemudian hampir di setiap saat kita melakukan rapat-rapat inflasi bersama mentri dalam negeri terkait set box tanaman pangan ini, ” katanya.

Upaya untuk memperbaiki kualitas data dan informasi pertanian ini khusunya tanaman pangan telah di lakukan berbagai upaya secara bersama antara pertanian dan BPS.

Pos Terkait :  Gemoy nya Kendari Nobar Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia Vs Uzbekistan, Bertabur Doorprize

Untuk di ketahui pada tahun 2022, Sulawesi Tenggara telah mencapai produksi padi 494.856 ton gabah kering giling, jagung 181.295 ton pipilan kering, dan kedelai 9.681 ton biji kering berdasarkan angka ramalan atau perkiraan (Aram) 2022.

Capaian produksi tersebut terus mengalami pergerakan yang fluktuasi baik penurunan maupun kenaikan untuk beberapa komoditas andalan yang disebabkan oleh berbagai faktor baik dari serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) maupun dampak perubahan iklim serta faktor-faktor lain yang juga perlu mendapat perhatian.

Rusdin juga mengatakan kegiatan penyusunan angka sementara produksi tanaman pangan 2022 ini sangat penting karena penyusunan ini akan menentukan perhitungan-perhitungan kita di tahun berikutnya terkait produktivitas dan lain sebagainya.

Laporan: Arda

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles