Oleh: Hendrika LW
Perubahan sikap Randy membuatku heran. Biasanya cuek, bicara seperlunya saja. Kali ini dia meneleponku berlama-lama. Mengobrol kesana kemari, hingga tak jelas juntrungnya.
“May, besuk sore temenin aku makan ya”. Sesuai jam dan tempat yang disepakati, aku meluncur ke sana dengan Beat putihku. Randy sudah menungguku di lantai dua Mall Tikungan. Perasaanku terguncang. Dia menyambar lenganku dengan senyum hangat dan tatapan mata mendebarkan jantung. Duuh….
Acara makan berlanjut mengunjungi villa yang baru dibelinya. Innova silver mengantar kami ke sana. Tikungan-tikungan fantastik menambah romantika sore itu. Sesekali jemari Randy menggenggam erat tanganku. Aku membiarkannya saja, karena tak tahu harus bagaimana. Aku diam.
Hatiku berbunga-bunga. Kriiiing! Dering alarm membangunkanku. Jam empat pagi. Yah, ternyata hanya mimpi…