KENDARI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari yang berencana memindahkan pedagang buah dan kuliner kali kadia ke pasar Pedagang Kaki Lima (PKL).
Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan mengatakan bahwa langkah yang dilakukan pemerintah kota tidak lain untuk melakukan penataan pedagang di Kota Kendari dan penataan kali kadia supaya peruntukan kepada kawasan-kawasan itu dikembalikan pada fungsinya sebagai ruang publik.
“Biar bagaimanapun juga kita berupaya supaya peruntukan kepada kawasan-kawasan itu dikembalikan pada fungsinya. Salah satu kawasan yang sementara ditata salah satunya kawasan kali kadia akan dikembalikan sebagai ruang publik,” kata Subhan, Senin (29/5/2023).
Politisi PKS ini mengatakan sebelum melakukan pemindahan pemerintah kota terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada para pedagang bahwa telah disiapkan tempat yang layak untuk para pedagang.
“Dari langkah itu kita harapkan pemerintah kota melakukan sosialisasi kepada para pedagang dan menempatkan mereka ditempat yang layak dan bagaimana usaha mereka tetap berlanjut seperti yang sekarang ini,” jelasnya.
Lanjutnya, sebenarnya pemerintah kota sudah merencanakan bahwa pedagang di Kali Kadia akan dipindahkan di kawasan MTQ, tapi karena belum mendapat restu dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), sehingga pemerintah kota menyiapkan Pasar PKL dan tempat-tempat lain yang layak.
“Kita berharap pemerintah kota punya tanggung jawab setelah memindahkan para pedagang ini. Setidaknya pasar PKL itu menjadi salah satu tujuan masyarakat Kota Kendari untuk berbelanja,” tutupnya.
Sebelumnya pada Kamis 25 Mei 2023, Pemerintah Kota Kendari menggelar rapat terkait penataan kawasan kali kadia dan pemindahan pedagang yang berjualan di lokasi itu. Rencananya ratusan pedagang di wilayah itu akan dipindahkan di beberapa tempat.
Penjabat Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu yang memimpin rapat, meminta agar dilakukan penataan di Pasar PKL sebelum pemindahan dilakukan. Sehingga butuh dukungan sejumlah OPD diantaranya, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perdagangan dan Dinas Lingkungan Hidup.
“Dinas PU bisa meminjamkan alatnya untuk meratakan lahan Pasar PKL yang masih bergelombang, kemudian pak ketua Satgas Asisten I dan Kepala BPBD bisa membantu merapikan pohon di sana. Yang membutuhkan penanganan khusus hanya lapak penjual ikan dan daging yang rusak kena angin puting beliung,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini kondisi Pasar PKL masih bisa menampung banyak pedagang, sehingga bisa menampung pedagang kuliner dan pedagang buah yang berjualan di kawasan kali Kadia.
Selain itu, untuk mengaktifkan pasar itu, Pemerintah Kota Kendari akan mengarahkan kembali pembongkaran sayur di Pasar PKL, yang selama ini fokus di Pasar Baruga.
Rencananya, pembongkaran sayur di Pasar PKL akan diarahkan dari Kabupaten Konawe namun akan berkoordinasi dengan Perumda Pasar untuk mengatur distribusinya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Kendari Ridwansyah Taridala meminta Dinas Perdagangan bersama pengelola Pasar PKL untuk melengkapi sejumlah fasilitas, sebelum para pedagang kali Kadia pindah di Pasar PKL.
“Dinas perdagangan minta tolong dilengkapi fasilitas yang ada di sana, seperti, air bersih, lokasi berjualan dan listrik. Agar pedagang yang pindah nanti bisa beraktivitas dengan nyaman,” ungkapnya.
“Kita minta Dinas Lingkungan Hidup untuk mengatur pengangkutan sampah jika pembongkaran sayur telah dilakukan di Pasar PKL,” tutur dia.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Kendari Alda Kesutan Lapae menjelaskan, saat ini Pasar PKL masih bisa menampung sekira 100 an pedagang dari kawasan Kali Kadia. Pasar ini juga memiliki lapangan parkir yang luas, cukup untuk bongkar sayur seperti yang direncanakan Penjabat Wali Kota Kendari.
“Sekarang kendala yang dihadapi di sana (Pasar PKL) listriknya selalu padam, termasuk penambahan sumber air untuk menyuplai kebutuhan pedagang,” ungkapnya.
Selain Pasar PKL untuk pedagang buah dan kuliner, para pedagang di kawasan Kali Kadia akan dipindahkan dibeberapa lokasi di antaranya, pedagang sembako di Pasar Wayong Kadia, pedagang unggas dan ikan di Pasar Punggolaka dan pedagang tanaman hias di Kelurahan Talia sekitar jembatan Bungkutoko.
Laporan: Mus