KENDARI – Sudah hampir sepekan atau sejak Jumat 9 Juni 2023, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diguyur hujan dengan intensitas rendah hingga lebat. Akibatnya, beberapa titik di Kota Lulo tergenang dan rawan terjadi bencana tanah longsor.
Oleh karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendari untuk melakukan pengawasan terhadap beberapa wilayah di Kendari yang rawan longsor.
Ketua DPRD Kendari, H Subhan mengatakan bahwa ditengah musim penghujan saat ini, sangat penting melakukan pengawasan siap siaga guna mendeteksi dini akan bencana alam.
“Kita minta wilayah yang rawan longsor seperti di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat untuk di awasi. Karena tentu kita tindak ingin hal-hal yang tidak baik terjadi,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/6/2023).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga diri dan waspada akan dampak yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
“Cuaca saat ini memang sudah di ingatkan oleh BMKG. Nah akan hal itu, kita tentu harus selalu menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari banjir,” bebernya.
Sementara Kepala BPBD Kota Kendari, Paminuddin mengungkapkan kondisi cuaca buruk ini diperkirakan terjadi hingga bulan Agustus mendatang.
Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat agar menghindari daerah yang rawan terjadi bencana misalnya tanah longsor, banjir, maupun pohon rawan tumbang.
“Kita berikan himbauan secara rutin melalui Kelurahan dan kecamatan hingga ke wilayah publik lainnya,” ujar dia.
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan data BPBD untuk daerah rawan banjir di Kota Kendari diantaranya, Kecamatan Baruga, Mandonga, Kelurahan Labibia dan Kecamatan Puuwatu di Kelurahan Lalodati. Sedangkan daerah rawan longsor ada di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat.
Namun hingga saat ini, belum ada laporan dari masyarakat terkait dampak dari tingginya curah hujan yang melanda Kota Kendari.
“Untuk sementara belum ada laporan yang sangat berarti, artinya masih normal saja, tapi kami terus mengecek laporan,” kata mantan Kadis Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kendari ini.
Tak hanya mengecek laporan, dia juga mengatakan pihaknya terus turun mengecek untuk memastikan kondisi lapangan.
“Kami tidak hanya menunggu laporan, tapi turun mengecek di lapangan lokasi mana yang rawan dan ini perlu disampaikan ke masyarakat. Tapi kita berharap jangan ada laporan,” pungkasnya.
Laporan: Mus