Monday, December 16, 2024

Perlu Peran Pemkab Agar Upaya Distanak Sultra Tekan Stunting dapat Maksimal

KENDARI – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah berkontribusi di dalam menekan prevalensi stunting di Sultra.

Kontribusi OPD yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) ini adalah dengan menyalurkan bantuan benih padi yang kaya gizi yakni Inpari IR Nutri Zinc kepada 8 kabupaten di Sultra yang prevalensi stunting nya masih tinggi.

Agar upaya yang dilakukan Distanak dapat dirasakan manfaatnya terutama oleh masyarakat yang beresiko stunting diharapakan adanya peran pemerintah kabupaten (pemkab) yang menerima bantuan benih padi ini agar beras yang dihasilkan nantinya sampai pada masyarakat yang kurang mampu atau yang beresiko stunting. Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Produksi Benih Padi Distannak Provinsi Sultra, Sarmin, Senin (21/8/2023).

Hal itu perlu dilakukan karena Distanak khawatir ketika petani memanen hasil benih yang diberikan dan tidak ada keberpihakan pemkab untuk menyerap hasil panen itu maka bantuan yang diberikan akan sia-sia.

“Karena ketika gabahnya sudah dibeli oleh tengkulak lalu dicampur dengan varietas lain dan dimasukan ke penggilingan penggilingan besar maka peran terhadap penanganan stunting itu menjadi tidak ada,” ucap Sarmin.

Diharapkan lanjut Sarmin, pemkab melalui dinas terkait membantu agar bagaimana caranya agar beras yang dihasilkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan.

“Apakah itu mungkin dengan penyediaan penggilingan khusus agar tidak tercampur dengan varietas lain dan hasilnya dibagikan ke masyarakat. Dinas Puskesmas kan sudah punya data mana daerah yang ada stunting,” terangnya.

Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra turut berkontribusi menekan angka stunting di Sultra dengan menyalurkan benih pangan yang kaya akan gizi. Foto: Mus/Online1

Sebelumnya, Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya menyampaikan bahwa tahun ini pihaknya menyalurkan 4.000 haktare (ha) benih padi varietas Inpari IR Nutri Zinc kepada 8 kabupaten.

8 kabupaten tersebut yaitu Bombana, Konawe Selatan (Konsel) Konawe Utara (Konut) Konawe Kepulauan (Konkep), Kolaka Timur (Koltim) Kolaka Utara (Kolut) Kolaka dan Kabupaten Buton.

Pos Terkait :  STQH ke-27 Tingkat Provinsi Sultra Ditutup, Kolaka Sabet Juara Umum

“3.000 ha dari Kementerian dan 1.000 dari kita,” ucap La Ode Muhammad Rusdin Jaya.

Masing-masing untuk benih dari Kementerian Kolaka kebagian 1000 ha, Konut 1000 ha dan Kotim 1.000 ha.

Kemudian benih dari Distanak masing-masing Kolaka kebagian 200 ha, Buton 100 ha, Konsel 150 ha, Bombana 150 ha, Kolut 100 dan Konkep 300 ha.

ILUSTRASI – Inpari IR Nutri Zinc memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) lebih tinggi dari varietas yang lain. Karena kandungan Zn yang tinggi, Inpari IR Nutri Zinc berpotensi mencegah terjadinya stunting. Foto: Pusaranmedia.com

Rusdin Jaya mengungkapkan Inpari IR Nutri Zinc (INZ) adalah varietas padi sawah yang memiliki kandungan unsur Zn (Zinc) lebih tinggi dari varietas yang lain. Karena kandungan Zn yang tinggi, Inpari IR Nutri Zinc berpotensi mencegah terjadinya stunting.

“Rendah gula tapi kandungan gizi lainnya tinggi. Ini untuk mencegah stunting,” ucapnya.

Laporan: Mus

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles