KENDARI – Tahun 2023 ini Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendapatkan bantuan benih kedelai untuk lahan seluas 12.000 hektare dari Kementrian Pertanian (Kementan) RI.
Untuk itu, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra mencari Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) untuk mengembangkan tanaman kedelai di wilayah Sultra.
ak) Provinsi Sultra mencari Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) untuk mengembangkan tanaman kedelai di wilayah Sultra.
Namun, setelah pengalokasian bantuan benih kedelai seluas 12.000 hektare lahan tersebut dilakukan rekofusing menjadi 3000 hektare lahan, sebab CPCL yang terpenuhi juga baru mencapai 3000 hektare lahan.
“Dari 3000 ini Alhamdulillah sudah lengkap CPCL-nya. Tapi oleh pemerintah pusat apabila CPCL-nya kita bertambah maka pemerintah pusat akan mengalokasikan lagi yang 12.000 tadi itu akan kembali diberikan ke kita,” jelas Kepala Distanak Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya.
Kata dia, setelah rencana tersebut berjalan maka benih tersebut akan disebarkan ke para petani. Dengan harapan melalui program itu bisa mengurangi kemungkinan impor kedelai.
“Tapi untuk kita di Provinsi Sultra konsumsi lokal kita terpenuhi untuk kedelai,” katanya.
“Ini kita mengantisipasi sebagai cadangan secara nasional kalau seandainya 12.000 ini jalan, akan menjadi cadangan kedelai secara nasional,” tambahnya menjelaskan.
Lanjut ia menyampaikan, bahwa salah satu lumbung kedelai di provinsi Sultra yaitu Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Hal tersebut ditandai dengan banyaknya sentra-sentra pengembangan tahu tempe di wilayah tersebut.
“Di Wolasi dan di Konda Kabupaten Konsel itu semua sentra pengembangan tahu tempe,” tutupnya.
Laporan: Mus